Rabu, 28 Januari 2009

Minat Baca di kalangan remaja

Minat baca di kalangan remaja di kota-kota besar secara kasat mata telah tumbuh dengan baik. Meskipun hal itu hanya sebatas untuk jenis bacaan tertentu khususnya bacaan yang menghibur, namun kebiasaan membca ini secara bertahap dapat diarahkan kepada buku-buku yang membantu perkembangan jiwa remaja. Hal ini penting karena minat membaca sangat berkaitan dengan pendidikan dan pembinaan generasi muda sebagai aset berharga bagi suatu bangsa. Minat baca pada kalangan ini harus ditumbuhkan sejak mereka masuk usia taman kanak-kanak atau setidaknya ketika memasuki sekolah dasar.

Kegiatan membaca pada remaja sangatlah esensial karena masa remaja adalah masa terpenting dalam kehidupan manusia.. Pada masa remaja berbagai informasi akan menentukan perkembangan moral dan kepribadiannya. Bahan bacaan merupakan masukan yang penting bagi perkembangan mental seorang remaja, oleh karena itu apabila bahan bacaan anak dan remaja tidak diseleksi dengan baik, dan tanpa pengarahan dan penjelasan dari guru dan orang tuanya, maka akan mempengaruhi perkembangan psikologis seseorang.

Aktivitas remaja yang sangat bervariasi membutuhkan pendidik yang kreatif dimana hal yang mendasar untuk meningkatkan minat baca bagi remaja adalah dengan membiasakan seseorang untuk membaca sejak masih anak-anak. Yang terbaik adalah dengan menyentuh hati remaja agar timbul minat membaca dari dirinya sendiri dan bukan karena paksaan dari orang tua. Tentu saja tantangannya tidak ringan, karena begitu banyak kegiatan lain yang daya tariknya lebih besar dari pada membaca. Apalagi bagi masyarakat yang penghasilannya terbatas, maka buku-buku yang baik adalah barang yang mewah yang tidak terjangkau oleh isi kantong mereka. Oleh karena itu kegiatan membaca menjadi sangat terbatas karena tidak adanya bahan bacaan yang menarik, sedangkan buku-buku sekolah menjadi sangat membosankan. Bagi anak-anak kalangan menengah keatas, kegiatan membaca banyak tersaingi oleh kegiatan lain seperti nonton.

Kegiatan para remaja banyak yang membanggakan, namun tidak selalu sejalan dengan meningkatnya kegiatan membaca. Padahal anak remaja dan pemuda akan lebih kreatif dan mampu menghasilkan karya-karya yang menarik, indah, ekspresif, dan mempesona apabila berbagai kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan membaca buku-buku referensi mengenai berbagai kegiatan yang mereka lakukan baik dalam kesenian, olah raga, hobby, atau kegiatan kreatif lainnya.

Bagi kalangan menengah keatas, adanya toko buku yang bergaya supermarket dan bergengsi sangat mendukung tumbuhnya budaya minat baca. Adalah sangat mengagumkan melihat toko buku yang begitu besar dipenuhi oleh berbagai tingkat usia, mulai anak-anak, remaja, pemuda, orang tua hingga kakek nenek. Pengelompokkan buku berdasarkan minat dan tingkatan sangat berguna dan mempermudah seseorang untuk memilih buku.

Tersalenggaranya temu wicara antara penulis dan pembaca di sebuah toko buku menciptakan suasana yang akrab dan menarik sehingga terjalin situasi yang harmonis dan menunjukkan bahwa seorang penulis adalah seorang yang dihargai masyarakat. Penghargaan masyarakat terhadap seorang penulis akan menumbuhkan minat anak dan remaja untuk menjadi penulis, apalagi kini terbukti bahwa banyak penulis yang menjadi kaya raya karena hasil karyanya.

Perhatian berbagai kalangan terhadap pendidikan remaja harus didorong oleh berbagai pihak untuk mendukung peningkatan budaya membaca generasi muda, disertai penyeleksian buku-buku yang berasal dari luar negeri dengan teliti serta bagaimana merangsang minat para anak dan remaja kita untuk dapat ikut menulis dan berkarya.

Meningkatkan minat baca pada remaja perlu didukung oleh gerakan meningkatkan penulisan buku. Terbitnya buku-buku hasil karya putera-puteri bangsa Indonesia akan meningkatkan kepercayaan bahwa anak bangsa kita inovatif. Hadirnya buku-buku karya remaja Indonesia sebagai penulis muda yang kreatif dan produktif, sangatlah membanggakan. Oleh karena itu, kini generasi baru penulis muda Indonesia membutuhkan pemerintah untuk mendukung hak berkreasi mereka melalui berbagai kebijakan. Program ini harus merupakan kegiatan yang terpadu baik di sekolah ataupun luar sekolah, baik di pemerintahan ataupun kalangan swasta. Para penulis harus diberi kemudahan dan fasilitas yang memadai. Para penerbit diberi bantuan agar mempermudah mereka membantu para penulis baik dalam honorarium, insentif, serta royalti agar mereka bersemangat menerbitkan buku-buku baru yang murah. Pemerintah perlu menyediakan subsidi yang besar agar biaya produksi buku menjadi murah dan mudah, sehingga dapat dijual dengan harga murah dan terjangkau oleh masyarakat luas.

Gerakan meningkatkan budaya membaca harus merupakan bagian dari budaya masyarakat. Di era reformasi yang penuh keterbukaan seperti saat ini komunikasi adalah pintu gerbang kesuksesan. Dan dalam masyarakat yang sangat beragam maka komunikasi, termasuk melalui media cetak dan buku-buku, harus dapat diakses oleh berbagai kalangan.